Reses Syamsul Bahri, Pengelolan SDA Pasbar Harus Ditunjang Infrasruktur Layak

Optimalisasi pengelolaan sumber daya alam di Kabupaten Pasaman Barat, harus ditunjang dengan infrastruktur jalan yang layak. Dengan demikian, manfaat dari kekayaan alam daerah itu, akan benar-benar memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat.    

Aspirasi tersebut, diterima Ketua Komisi I DPRD Sumbar Syamsul Bahri saat kunjungan reses nya di Jorong Bukit Nilam, Nagari Bukit Aur, Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat. Senin (14/2).  

Dari kunjungan itu, Syamsul menerima aspirasi dimana masyarakat sangat membutuhkan akses jalan yang layak untuk menunjang distribusi hasil alam setempat. Jorong bukik nilam merupakan salah satu daerah yang terisolir Di Kabupaten Pasaman Barat, untuk menuju daerah itu harus melalui jalan hutan. 80 persen masyarakatnya, menggantungkan hidup pada hasil alam, seperti sawit dan komoditi lainnya.

“Jika tidak ada jalan yang layak masyarakat akan kesulitan, sehingga daerah itu akan mempengaruhi tingkat kemiskinan daerah,” katanya.

Dengan kondisi tersebut, Syamsul sebagai dewan perwakilan Pasaman dan Pasaman Barat, akan memperjuangkan pembangunan jalan yang layak pada daerah Jorong Bukik Nilam pada pembahasan APBD 2023, sektor pertanian merupakan program unggulan gubernur yang tertuang pada RPJMD, mestinya jalan-jalan tani sebagai penunjang produksi juga harus menjadi perhatian.

“ Kabupaten Pasaman Barat baru saja keluar dari status 3T, namun masih banyaknya daerah yang terisolir menjadi pekerjaan rumah bagi kepala daerah,” katanya.

tokoh masyarakat setempat Syafrial, dimana jalan yang layak belum pernah mereka dapatkan, saat ini hanya sebatas untuk bisa dilewati, dan sudah tidak layak karena hanya terbuat dari timbunan batu, dan tidak beraspal.

“Kami minta dan sangat berharap pada pak Syamsul Bahri untuk bisa memperjuangkan pembuatan jalan yang layak, karena sudah bertahun-tahun bara beliau yang menerobos kampung kami, selama ini gak ada pejabat yang datang kesini,” ucap Syafrial yang disambut gemuruh hadirin lainnya.

Ditambahkannya, fasilitas jalan yang baik akan amat bermanfaat bagi mereka serta anak-cucu kelak, guna mengangkut bahan pertanian dan hasil kebun, sehingga perekonomian masyarakat menjadi lancar.

Pada kunjungan Reses Hari Kedua, Selasa  (15/2) Ketua Komisi I DPRD Sumbar memenuhi kelompok tani Hutan  Sosial, salah satu segmen usaha kelompok tani tersebut adalah produksi madu galo-galo. Madu galo-galo diambil dari hutan sosial Pasaman Barat,  kelompok ini kesulitan untuk memasarkan produk karena keterbatasan ilmu, sehingga perlu diberikan pelatihan dari dinas terkait agar pemasaran bisa berjalan optimal.

“ Hasil hutan Di Pasaman Barat sangat potensial, selain memiliki keanekaragaman tumbuhan namun juga memiliki kekayaan yang lain  seperti madu, jika faktor –faktor penunjang ada, maka ekonomi masyarakat akan lebih maju di masa akan datang,” katanya.

Dia mengatakan, hutan adalah sumber kehidupan sehingga harus dilestarikan hingga tua nanti. (03)