Afrizal sebut target pendapatan asli daerah Sumbar Rp3 triliun lebih di 2022

Ketua Komisi III DPRD Sumbar Afrizal

Ketua Komisi III DPRD Sumatera Barat mengatakan target pendapatan asli daerah Sumatera Barat dalam APBD tahun ini sekitar Rp3 triliun lebih.

 

"Pendapatan asli daerah tu berasal daeri berbagai sumber mulai dari pajak kendaraan bermotor, pajak bahan bakar minyak, pendapatan asli daerah, pendapatan yang sah dan lainnya," kata politisi dari Partai Golkar tersebut.

 

Ia mengatakan DPRD Sumbar terus mendorong pemprov agar dapat merealisasikan target tersebut dan harus lebih optimal dalam mengelola potensi pendapatan daerah.

 

Pendapatan yang terbanyak berasal dari pajak kendaraan yang mencapai Rp1,9 triliun dan diikuti dari pendapatan yang lain.

 

Ada juga keuntungan dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang memberikan deviden namun tak sedikit yang kesulitan dalam mengembangkan usahanya.

 

Menurut dia BUMD yang mampu memberikan keuntungan adalah Bank Nagari yang merupakan bank konvensional dengan kinerja yang cukup baik.

 

Mereka mampu memberikan deviden sebesar Rp412 miliar dan aset mereka lebih dari Rp25 miliar, jumlah aset itu menjadi bank daerah yang memiliki aset terbanyak di Indonesia.

 

"Apa bank nagari dikonversi ke syariah akan mampu memberikan deviden yang sama atau apakah aset itu bertahan. Kalau Bank Nagari ini tidak berkembang siapa yang akan bertangungjawab," ujarnya.

 

Sementara BUMD lainnya yang mampu memberikan deviden adalah Askrida sebesar Rp7,5 miliar dan PT Jamkrida yang masih memberikan keuntungan Rp1 miliar. Selain itu BUMD seperti PT Grafika, Hotel Balairung tak mampu memberikan deviden.

 

"Rekomendasi kita kepada pemprov jelas agar perusahaan daerah bisa optimal diserahkan kepada pihak ketiga atau jika tidak dihilangkan saja," pungkasnya. (02)