Optimalisasi Pembangunan Daerah Suwirpen Suib : Investasi dan Infrastruktur Harus Sejalan.

PADANG,- Pola Pembangunan ekonomi daerah jangan fokus dalam hal pembukaan peluang investasi, namun diiringi dengan optimalisasi pembangunan infrastruktur yang layak. 

 
Hal tersebut ditegaskan Wakil Ketua DPRD Sumbar Suwirpen Suib saat diwawancarai, Rabu (2/2). Agar investor tidak ragu menanamkan modalnya Di seluruh kabupaten/kota, perlu langkah-langkah strategis dari pemerintah daerah, salah satunya memberikan akses yang layak, jika investasi tersebut fokus untuk sektor pariwisata.
 
" Pembukaan peluang investasi dan pembangunan infrastruktur yang layak, seperti jalan dan jembatan harus seiring, sehingga pembangunan ekonomi daerah bisa berjalan optimal," katanya.
 
Dia mengatakan salah satu akses potensial yang harus bisa diselesaikan yaitu kelanjutan pembangunan jalan penghubung Kambang-Muara Labuh (Kambura), akses yang menghubungkan Kabupaten Pesisir Selatan dan Kabupaten Solok ini, akan memberikan dampak positif bagi dua Kabupaten yang memiliki potensi di bidang pariwisata dan pertanian ini.
 
Seperti Kabupaten Solok yang memiliki potensi pertanian, untuk menunjang distribusi ke Pesisir Selatan perlu akses yang cepat agar lebih optimal, begitupun sebaliknya Kabupaten Pesisir Selatan yang memiliki kekayaan hasil laut, jalan Kambura sangat membantu. 
 
Tidak hanya hasil alam, Kabupaten Solok dan Pesisir Selatan juga memiliki potensi wisata, seperti Danau Singkarak dan keindahan alam lainya. Begitupun dengan keindahan Pesisir Selatan yang tidak kalah mempesona, memiliki wisata bahari yang selalu dikunjungi. 
 
Sebelumnya Anggota Komisi IV DPRD Sumbar Mario Syahjohan mengungkapkan, kelanjutan proses pembangunan jalan penghubung Kambang-Muara Labuh (Kambura) telah maju satu tahap. 
 
 
Satu tahap yang dimaksud adalah, proyek tersebut telah bisa dianggarkan oleh pemerintah provinsi melalui APBD tahun 2022 untuk membentuk tim kajian. 
 
 
" Pada tahun sebelumnya proyek strategis untuk Kabupaten Pesisir Selatan dan Solok Selatan itu, tidak bisa dianggarkan oleh pemerintah provinsi, tahun selanjutnya bisa direalisasikan untuk tim kajian jalan Kambura , "katanya.
 
 
Dia mengatakan pada akhir tahun struktural tim kajian akan terbentuk,  sehingga satu tahapan untuk pembangunan jalan tersebut rampung. 
 
 
Usai tim kajian terbentuk dan mulai melakukan perencanaan, maka dilanjutkan dengan proses izin, setelah itu membentuk Detail Engineering Design (DED) dan mengerjakan fisik jalan. 
 
 
Anggaran tim kajian, diletakkan pada Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Provinsi Sumbar. Unsur yang masuk dalam tim kajian Jalan Kambang- Muara Labuah, adalah orang-orang yang ahli dibidangnya diantaranya akademisi konstruksi dan profesor-profesor dari beberapa perguruan tinggi Di Sumbar. (03)