Buka Wawasan Politik, Mahasiswa Fateta Unand Belajar dari Ketua DPRD Sumbar

PADANG- Mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) Universitas Andalas (Unand) bertemu Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) Supardi, Rabu (5/1/2022). Melalui pertemuan itu, mahasiswa dengan disiplin ilmu di bidang pengembangan teknologi pertanian itu ingin membuka cakrawala berpikir tentang dunia politik dan legislatif. \"Kami belajar di kampus tentang berbagai teknologi terkait pertanian, namun kami juga ingin menambah wawasan, membuka cakrawala berpikir dan ingin melek politik dan legislatif,\" kata Koorsinator mahasiswa Fateta Unand Khalid Nurfaredi. Dia menambahkan, pertemuan itu ingin mengetahui tugas dan fungsi legislatif di dalam pemerintahan serta dinamika politik yang mewarnai lembaga legislatif dalam mengambil keputusan. Sebagai warga yang hidup dalam negara dengan sistem demokrasi, juga penting mengetahui seluk beluk dunia politi dan legislatif meskipun tidak berasal dari disiplin ilmu yang berkaitan langsung. \"Sebagai warga di negara demokrasi, adalah suatu yang wajar jika politik dan legislatif juga harus dipelajari,\" ujarnya. Ketua DPRD Provinsi Sumbar Supardi, menyambut mahasiswa menyampaikan, anggota legislatif, baik DPR maupun DPRD bukan pejabat administrasi. \"Jadi kalau ada yang ingin bertemu dengan anggota dewan namun tidak berada di kantor DPRD, adalah suatu hal yang wajar, karena bukan dalam jadwal rapat atau sidang,\" kata Supardi. Meskipun sedang tidak berada di gedung dewan, lanjutnya, bukan berarti anggota DPRD tidak bekerja. Ada beberapa tugas dan fungsi anggota legislatif. \"Pertama fungsi anggaran, kedua fungsi legislasi atau pembentukan peraturan, ketiga fungsi pengawasan. Kemudian ada fungsi aspirasi yaitu menerima dan memperjuangkan aspirasi masyarakat,\" katanya. Ketika dalam agenda menjalankan salah satu fungsi tersebut, beber Supardi, bisa saja anggota dewan tidak berada di kantor, pun sebaliknya. Misalnya berada di kantor ketika rapat dengar pendapat atau pembahasan. Atau diagendakan untuk menerima masyarakat yang datang untuk menyampaikan aspirasi. \"Namun ada juga tugas yang harus dilakukan dengan turun ke lapangan, kunjungan kerja ke luar daerah atau konsultasi ke pemerintah pusat. Intinya, anggota dewan itu datang ke kantor kalau diundang karena ada agenda, selain itu tidak ada kewajiban untuk selalu berada di kantor,\" jelasnya. Supardi memberi apresiasi terhadap keinginan mahasiswa Fateta Unand yang tertarik untuk menyelami tugas-tugas kedewanan. Menurutnya, adalah wajar jika setiap warga negara memiliki wawasan terkait legislatif dan politik. \"Tidak ada salahnya, karena legislatif itu harus diisi oleh orang-orang dari berbagai latar belakang ilmu, semua itu dibutuhkan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah di mana DPRD merupakan salah satu unsur penyelenggara,\" ujarnya. Dalam kesempatan itu, Supardi juga mengingatkan mahasiswa bahwa salah satu fokus program pembangunan Sumatera Barat adalah sektor pertanian, termasuk pengembangan teknologi pertanian. Dia berharap, mahasiswa Fateta Unand mampu mengambil peran dalam konteks pembangunan sektor tersebut. \"Sumbar konsern ke sektor pertanian, membutuhkan banyak SDM yang berkualitas. Iami berharap mahasiswa Fateta Unand berperan dan ambil bagian dalam program tersebut,\" tandasnya. (01)