Ketua DPRD Sumbar sesali aksi pelemparan saat unjuk rasa mahasiswa Omnibus Law

Ketua DPRD Sumbar Supardi
Ketua DPRD Sumatera Barat Supardi menyesali aksi pelemparan sejumlah material kepada petugas dalam aksi unjuk rasa terkait pengesahan UU Omnibus Law di gedung DPRD Sumbar pada Rabu sore 
"Kita sesali hal ini karena ada aksi pelemparan dan bisa saja ini disusupi provokator," kata politisi Partai Gerindra yang menemui langsung mahasiswa dalam saat menyampaikan aksinya.
 
Sebelum dirinya menemui mahasiswa sudah ada pelemparan kepada petugas yang melakukan pengawalan di kawasan gedung DPRD Sumbar tersebut.
 
Menurut Supardi jika ada pelemparan sepertinya sudah direncanakan dan dirinya meminta mahasiswa jangan mau dihasut oleh oknum tersebut.
 
Apabila mahasiswa ingin menyampaikan aspirasi dengan unjuk rasa dipersilahkan namun jangan ada aksi pelemparan kepada petugas yang menjalankan tugasnya sesuai aturan perundang-undangan.
 
Selain itu mahasiswa yang melakukan unjuk rasa menggunakan jas almamater dan ini tentu membawa nama kampus mereka.
 
Terkait aksi unjuk rasa sendiri, dirinya mengapresiasi tuntutan yang mereka sampaikan dan semangat untuk unjuk rasa di tengah hujan.
 
Ia mengatakan telah menemui mahasiswa dan mereka meminta agar DPRD membuat sikap menolak UU Omnibus Law namun hal itu tidak dapat dilakukan karena bukan kewenangan pihaknya.
 
"Ini kewenangan pemerintah pusat dan untuk pernyataan sikap DPRD ini kolektif kolegial dan pernyataan DPRDdikeluarkan berdasarkan hasil keputusan di rapat paripurna," kata dia.
 
Ia mengatakan sepakat dengan tuntutan mahasiswa namun untuk menyatakan menolak atau tidak Undang-Undang Omnibus Law yang telah disahkan tidak dapat dilakukan.
 
"Kita ada aturan yang mengatur hal tersebut. Walaupun mereka mendesak namun tetap tidak bisa kita lakukan," kata dia.
 
Sebelumnya ribuan mahasiswa menjalankan aksi unjuk rasa untuk penolakan UU Omnibus Law di DPRD Sumatera Barat diwarnai dengan aksi pelemparan botol air mineral.
 
Polisi tampak membuat barikade dan pertahanan di depan gerbang kantor dewan provinsi untuk menahan botol-botol yang beterbangan ke arah petugas
 
Sejumlah pengunjuk rasa juga tampak berusaha menarik pagar kawat yang dipasang di sekeliling kantor DPRD Sumbar.
 
Atas kejadian tersebut, petugas juga terus berusaha menenangkan para pengunjuk rasa.
 
Sekaligus memberikan imbauan lewat pengeras suara agar massa tidak melakukan aksi anarkis dan tidak termakan provokasi.
 
Aksi unjuk rasa telah dimulai dari pukul 14.30 WIB di Kantor DPRD Sumbar dan berlangsung hingga sore hari dan meski hujan deras mereka tetap menyampaikan tuntutan mereka