Sisihkan Gaji, Fraksi PKS DPRD Sumbar Bantu RS dan Klinik

Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Barat membantu beberapa rumah sakit dan klinik. Bantuan berupa alat pelindung diri (APD) dan sejumlah peralatan pendukung medis.
 
Bantuan tersebut, menurut Sekretaris Fraksi PKS DPRD Sumbar, Rahmad Saleh diperoleh dari penyisihan gaji sebagai anggota DPRD. Peralatan yang diberikan diantaranya baju hazmat lengkap dengan sarung tangan serta peralatan penunjang lainnya.
 
"Bantuan ini sebagai bentuk kepedulian anggota Fraksi PKS terhadap tenaga kesehatan di rumah sakit yang kekurangan APD. Dananya diperoleh dari potongan gaji sebagai anggota DPRD," kata Rahmad Saleh, Rabu (15/4/2020). 
 
Rumah sakit yang dibantu adalah RSUD Pariaman, RS Ahmad Mukhtar, RSUD dr Rasyidin, Rumah Sakit Ibnu Sina dan Klinik Prokami. Penyerahan kepada pihak manajemen rumah sakit dan klinik dilakukan di ruang Bamus DPRD Sumatera Barat.
 
Hadir pada saat penyerahan bantuan Ketua DPW PKS Sumbar yang juga Wakil Ketua DPRD Sumbar Irsyad Syafar serta Sekretaris DPW Gustami Hidayat. Kemudian juga beberapa orang anggota fraksi seperti Rinaldi, Rafdinal dan Budiman. 
 
Irsyad Syafar menerangkan, bantuan tersebut dimaksudkan untuk mendukung pelaksanaan tugas tenaga kesehatan di rumah sakit tersebut dalam rangka penanganan pasien. Menurutnya, tenaga kesehatan sebagai garda terdepan dalam situasi wabah pandemik Covid-19 membutuhkan pelindung diri yang memadai. 
 
"Kita peduli dengan tenaga kesehatan yang membutuhkan perlindungan maksimal saat melaksanakan tugas penanganan pasien. Kita melihat APD di setiap rumah sakit saat ini sangat dibutuhkan," kata Irsyad. 
 
Direktur RSUD dr Rasyidin Herlin Sridiani menyampaikan bantuan tersebut sangat penting untuk menambah stok persediaan APD. RSUD ini merupakan salah satu rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 di Sumatera Barat. 
 
"APD tersedia saat ini kondisi terakhir pengecekan beberapa hari lalu, tinggal untuk 10 hari. Alhamdulillah mendapat bantuan lagi. Mudah-mudahan bantuan APD terus dialokasikan," kata Herlin. 
 
Dia menyebutkan, sejak ditetapkan sebagai rumah sakit rujukan Covid-19, tidak lagi menerima atau melayani pasien umum. Pasien umum yang ingin berobat atau kontrol diarahkan ke beberapa rumah sakit lain. 
 
"Sementara untuk masyarakat sekitar saat ini sudah bisa memahami dengan baik, setelah dilakukan sosialisasi. Awalnya ada diantara warga yang menolak, namun setelah diberi pemahaman sekarang sudah mendukung RSUD sebagai rumah sakit rujukan," katanya. 01/pmc