PADANG,- Realisasikan anggaran pokok-pokok pikiran (pokir) ratusan miliar, anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) asal Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) Bakri Bakar, perkuat Sumber Daya Manusia (SDM) tour guide dan pengelola homestay untuk menunjang sektor pariwisata di Sumbar.
Penguatan tersebut diterapkan melalui program pelatihan berbasis kompetensi bidang, (26-27/6) di salah satu hotel di Kota Padang.
“ Secara keseluruhan homestay di Sumbar berjumlah 700 lebih, namun kenyataannya pada libur panjang jumlah itu tidak mencukupi bagi wisatawan yang datang. Untuk itu SDM pengelola harus ditingkatkan agar bisa berbagi ilmu bagi calon-calon pengelola lainya,” katanya.
Dia mengatakan untuk tour guide (pemandu wisata-red) mendapatkan pelatihan peningkatan tata cara komunikasi hingga pendalaman pengetahuan terhadap destinasi.
Tidak hanya itu, pemandu wisata juga diambil dari pengelola Homestay untuk optimalisasi pelayanan dan menambah sarana penunjang seperti penyediaan rental mobil untuk menambah pemasukan bagi pengelola.
“Nantinya pemandu wisata yang telah mendapatkan pelatihan, juga mampu merekrut rekan-rekan baru untuk menunjang kemajuan pariwisata,” katanya
Dia mengatakan, program yang dilaksanakan melalui Dinas Pariwisata Sumbar ini diikuti oleh 50 peserta dengan lima angkatan dengan peserta yang berasal dari Kabupaten Pesisir Selatan.
Pesisir Selatan merupakan daerah yang memiliki potensi wisata yang terkenal mulai dari Kawasan Mandeh dan banyak lagi, ada juga destinasi yang belum terkenal namun dimasa yang akan datang tempat itu diperediksi ramai.
“ Sekarang Homestay di Pesisir Selatan tidak banyak, sementara target tingkat kunjungan wisatawan di Sumbar dalam program Visit Beautiful West Sumatera (VBWS) 2023 sekitar 8,2 juta orang. Untuk mendukung itu, perlu penguatan berbagai hal dalam sektor pariwisata,” katanya.
Dia mengatakan, jadi tidak hanya hotel saja yang dipersiapkan, namun juga homestay dan pemandu wisatanya.
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Luhur Budianda mengatakan, pariwisata merupakan bisnis yang sangat menjanjikan di masa depan. Apalagi Sumbar kaya dengan beragam objek wisata, kuliner lezat serta kekayaan seni budaya.
Hal ini menjadi daya tarik yang luar biasa untuk mengundang wisatawan datang.
Selain hotel, keberadaan homestay menjadi alternatif untuk penginapan bagi seorang wisatawan.
Tarif yang lebih murah dari hotel, serta layanan dan suasana seperti di rumah sendiri, menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk menginap di kawasan wisata.
Begitu pula dengan pemandu wisata (guide) yang terampil, pastinya akan menjadi nilai tambah wisata tersebut.
Karena itu, keberadaan homestay dan pemandu wisata di desa wisata di Sumbar dinilai sangat menunjang kepariwisataan di daerah ini. Namun demikian kompetensi pengelola homestay dan pemandu wisata harus ditingkatkan. (03)