Anggota DPRD Sumbar Dapil 8 TInjau Abrasi Pantai di Pessel

Kunjungan anggota DPRD Sumbar Dapil 8 ke Kabupaten Pesisir Selatan meninjau abrasi pantai, Kamis (5/9/2019). (01)
Mengawali tugas, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Barat dari daerah pemilihan 8 (Pesisir Selatan - Mentawai) meninjau abrasi pantai di Kabupaten Pesisir Selatan. Abrasi tersebut akibat gelombang pasang yang terjadi beberapa hari terakhir, terpantau di beberapa titik pada beberapa kecamatan. 
 
Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Kabupaten Pesisir Selatan Doni Gusrizal menyebutkan, dampak gelombang pasang menyebabkan abrasi di lima titik dan tiga titik lainnya terancam. Mulai dari Sungai Nyalo Kecamatan Koto XI Tarusan, hingga Muaro Gadang Air Haji Kecamatan Linggo Sari Baganti.
 
"Setidaknya ada lima titik yang terkena abrasi akibat gelombang pasang. Selain itu terpantau tiga titik terancam," terangnya saat menerima kunjungan anggota DPRD Sumatera Barat dapil 8, Kamis (5/9/2019). 
 
Doni juga menyebutkan, lima titik tersebut merupakan laporan sementara. Satu titik abrasi di kawasan Simungo Kecamatan Silaut dikabarkan juga terkena abrasi namun sedang dikonfirmasi. 
 
Abrasi akibat gelombang pasang mengancam permukiman penduduk di sepanjang garis pantai. Menurut Doni, sebagian besar kecamatan di Kabupaten Pesisir Selatan berada di wilayah garis pantai. 
 
Muchlis Yusuf Abit, anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat dapil 8 mengungkapkan, kunjungan tersebut sebagai respon langsung dari kondisi yang dihadapi masyarakat. Kondisi ini sudah berulang dialami dan selalu menghantui warga di sepanjang garis pantai dan membutuhkan penanganan paripurna. 
 
"Penanganan abrasi pantai ini harus dilakukan secara berkelanjutan. Kunjungan ini untuk melihat kondisi bibir pantai yang terkena abrasi akibat gelombang pasang beberapa hari terakhir sehingga nantinya bisa direncanakan penanganan paripurna," kata Yusuf. 
 
Ancaman abrasi pantai, lanjutnya, tidak saja dihadapi oleh masyarakat Pesisir Selatan. Setidaknya tujuh kabupaten dan kota di Sumatera Barat berada pada di wilayah garis pantai pesisir barat Sumatera. 
 
"Tentunya ini harus menjadi perhatian serius ke depan, sebab fenomena alam tidak bisa ditebak. Jangan sampai kondisi ini menimbulkan kerugian lebih besar lagi kepada masyarakat," ulas politisi Partai Gerindra ini.
 
Senada, anggota DPRD Sumbar dapil 8 lainnya, Zarfi Deson juga mengungkapkan hal yang sama. Menurut politisi Golkar ini, Kabupaten Pesisir Selatan berada pada garis pantai pesisir barat Sumatera. Hampir sebagian besar kecamatan berada di pinggir laut, mulai dari Kecamatan Koto XI Tarusan, sampai ke Kecamatan Lunang Silaut. 
 
"Sementara, kondisi bibir pantai saat ini terlihat labil sehingga rentan terhadap abrasi ketika terjadi gelombang pasang," katanya. 
 
Selain itu, mantan anggota DPRD Kabupaten Pesisir Selatan ini menambahkan, daerah tersebut juga memiliki banyak sungai yang bermuara ke laut. Sehingga, yang dibutuhkan adalah penanganan kawasan pantai dan sungai untuk menanggulangi bencana yang mengancam hampir setiap musim. 
 
Deson menegaskan, kondisi abrasi pantai dan penanganan sungai di Kabupaten Pesisir Selatan dan daerah lainnya akan menjadi perhatian ke depan. Setelah pembentukan alat kelengkapan DPRD (AKD), DPRD akan mengkoordinasikan hal itu dengan dinas instansi terkait. (01/pmc)