PADANG,- Pada awal tahun 2019 ini, Komisi IV DPRD Sumbar akan melakukan evaluasi serta monitoring sejumlah proyek yang didanai oleh Anggran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). Sejumlah proyek tersebut adalah, aliran Batang Maransi Padang, Main Stadium di Padangpariaman, dan sejumlah proyek irigasi di Kota Padang.
“ Pada tahun 2018 lalu proses pemasangan diding Sungai Batang Maransi masih kurang pas, sehingga fungsi dan kegunaan masih kurang optimal,” ujar Sekretaris Komisi IV DPRD Sumbar Taufik Hidayat saat dihubungi, Rabu ( 23/1).
Dia menyebutkan pemasangan dinding beton di Batang Maransi ini seharusnya tak mengancam keberadaan jembatan di kawasan itu. Seharusnya aliran Batang Maransi itu bisa dibuat lurus sehingga alirannya berada tepat di bawah dan tengah jembatan.
”Setelah kita tinjau pekan lalu, kami di Komisi IV melihat ada yang kurang pas. Dinding beton di Batang Maransi itu mengarah pada pondasi jembatan. Kita khawatirkan bisa menyebabkan kerusakan pondasi. Seharusnya sedikit diluruskan aliran itu sehinga tepat berada di tengah jembatan aliran airnya,” kata Taufik
Taufik menyebutkan di sisi kiri dan kanan, luas tanah yang diganti rugi ternyata luas. ”Ini menjadi perhatian serius kita saat itu. Kita tak ingin pekerjaan pemasangan dinding ini malah menyebabkan kerusakan pada infrastruktur lainnya,” katanya sembari menyebutkan persoalan ini juga sudah disampaikan ke Dinas PSDA Sumbar.
Taufik juga menyinggung perbaikan saluran irigasi Gunung Nago. Dia menyebutkan saluran irigasi banyak yang rusak sehingga airnya kurang maksimal. Ini berakibat pada panen padi petani. Dia menyebutkan secara pribadi juga telah melakukan upaya perbaikan dengan dana pokok pokiran (pokir) dirinya. Namun melihat kerusakan yang banyak terjadi, dia berharap saat itu Pemprov juga maksimal dalam penganggaran.
”2019 ini ada dana pokir saya arahkan ke sana. Namun hal ini belum maksimal karena kebocoran saluran terjadi cukup banyak,” katanya.
Begitu juga dengan perbaikan irigasi Kapalokoto, Kototangah. Komisi IV mendesak pekerjaan ini bisa dilakukan segera. Meski telah ada perbaikan, namun perlu diprioritaskan agar air ini bisa sampai ke sawah. Tak hanya itu, normalisasi Batang Balimbiang juga prioritas dan mendesak dilakukan.
”Selain fungi untuk pertanian, juga berfungsi untuk mencegah atau pengendalian banjir. Makanya ini kita desak agar masuk dalam skala prioritas,” katanya.
Di sisi lain, Taufik juga menyinggung soal pekerjaan Main Stadion di Padangpariaman. Dia menyebutkan tahun 2019 ini ada anggaran Rp 170 miliar untuk kelanjutan proyek itu. Dia menilai sudah banyak tersedot anggaran APBD untuk pembangunan itu.
”Pembukaan dan pengerasan lahan saja sudah banyak habis uang. Seharusnya lokasinya tak disana. Karena melihat biaya pembukaan lahan saja sudah besar. Namun ini sudah terlanjur, jadi kita tetap mendesak agar pengerjaan ini cepat selesai,” katanya.
Dia menyebutkan meski adanya keterbatasan APBD Sumbar, dia berharap pada 2020 mendatang, lokasi ini sudah bisa dilaksanakan pembukaan MTQ nasional. ”Segera pekerjaan dilakukan. Uang telah ada dianggarkan. MTQ nasional telah ditetapkan Sumbar menjadi tuan rumah. Dan di main stadium itu dilakukan pembukaan,” katanya.