DPRD Minta Dinas Terkait Awasi Ilegal Loging

PADANG,- Sekertaris Komisi IV DPRD Sumbar, Taufik Hidayat meminta dinas terkait untuk memperketat pengawasan terhadap praktek pembabatan hutan atau Ilegal loging. Menurutnya, praktek tersebut akan menyebabkan kerusakan alam dan akan menimbulkan bencana alam seperti banjir dan longsor. 
 
" Baru-baru ini sejumlah kabupaten/kota terkena banjir dan longsor. Terjadinya bencana itu, merupakan akumulasi dari rusaknya alam dari ulah manusia yang melakukan ilegal loging dan galian C, oleh karena itu harus ada pengawasan ketat dari pihak terkait, " ujarnya saat dihubungi,Jumat (9/10). 
 
Dewan daerah pemilihan (Dapil)  Kota Padang ini mengatakan,  banjir merupakan salah satu bencana alam yang ditakuti oleh masyarakat, dari pemantau dilapangan yang dilakukan pihaknya, banjir merupakan salah hal yang sangat dikeluhan masyarakat, oleh karena itu persoalan ini harus menjadi bahan evaluasi, salah satunya memperketat pengawasan terhadap praktek pembabatan hutan. 
 
" Jika ilegal loging dibiarkan meraja lela, persoalan banjir dan longsor tidak akan pernah terselesaikan, " tegasnya.
 
Berangkat dari persoalan ini, lanjutnya, masyarakat harus mempunyai kesadaran untuk menjaga alam, jangan ada lagi yang merusak, jika masyarakat mengetahui adanya praktek ilegal loging maka laporan pada pihak terkait agar alam dapat terjaga dengan baik. 
 
"Rusaknya alam akan membahayakan stabilitas sosial kehidupan masyarakat, " katanya. 
 
Sementara itu anggota fraksi Demokrat DPRD Sumbar Darman Sahladi mengatakan, penebangan hutan hingga pengalih fungsi lahan menjadi fungsi lain, seperti pemukiman maupun perkebunan, membuat kawasan tersebut menjadi minim daerah serapan air.
 
"Semakin minim daerah serapan air terutama ketika terjadi curah hujan yang tinggi, akan membuat banjir dan longsor terjadi, apalagi di daerah yang berbukit-bukit seperti itu," katanya.
 
Salah satu solusi yang tepat untuk pencegahan banjir dan longsor di masa yang akan datang, menurutnya adalah, adanya daerah tangkapan air. 
 
Berdasarkan catatan BPBD Sumbar beberapa waktu terakhir , ada enam daerah yang dilanda musibah banjir dan longsor, yakni Kota Sawahlunto, Kabupaten Lima Puluh Kota, Pasaman, Pesisir Selatan, Kabupaten Pasaman Barat, Tanah Datar, Padang Pariaman dan terakhir ini Kota Padang yang menyebabkan beberapa jembatan rusak (Publikasi 03)