Menteri Perhubungan : Biaya Pembangunan Kereta Api Bandara Telan Biaya Rp200 Miliar

 

<div class="\\&quot;a3s" axjch="" m16381eddc50f22c5\\"="" id="\\&quot;:1i0\\&quot;">

 

Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi mengatakan biaya pembangunan kereta api "Minangkabau Ekspress" yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo ini menelan biaya lebih dari Rp200 miliar.
"Pembangunan ini awalnya berjalan mangkrak selama bertahun-tahun karena kurangnya komitmen dari berbagai pihak," kata dia.
Pihaknya baru serius melakukan pembangunan kereta bandara ini sejak tiga tahun terakhir dan dengan komitmen yang kuat dari presiden akhirnya kereta ini dapat diresmikan.
"Presiden terus mengingatkan dan selalu menanyakan kapan kereta api BIM ini selesai sehingga kami berupaya menyelesaikannya," kata dia
Ia mengatakan dana lebih dari Rp200 miliar tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), biaya itu digunakan untuk memproduksi kereta yang dibuat oleh PT INKA dan kebutuhan bandara lainnya. 
Kereta api ini akan menghubungkan Stasiun Padang menuju Stasiun Tabing, Stasiun Duku dan Stasiun BIM.
Ia mengatakan saat ini kereta api yang menghubungkan wilayah perkotaan dengan bandara hanya ada tiga yakni Bandara Soekarno-Hatta, Bandara Kualanamu dan Bandara Internasional Minangkabau.
Setiap penumpang yang menumpang kereta ini akan dipungut bayaran Rp10 ribu dari Stasiun Padang menuju Stasiun BIM dengan waktu tempuh 40 menit.
Sementara apabila dari Stasiun Padang menuju Stasiun Tabing penumpang hanya dikenakan biaya Rp5 ribu.
"Kereta ini akan menjadi solusi dan pilihan bagi masyarakat yang menginginkan akses cepat ke bandara," kata dia.