Reses Di Tanah Datar. Arkadius Dorong Masyarakat Tangkap Peluang Dari Progis Gubernur

Jaring aspirasi di daerah pemilihan (dapil), Ketua Komisi II DPRD Sumbar Arkadius Dt Intan Bano, sosialisasikan program strategis (progis) gubernur pada sektor pertanian. Hal tersebut dilakukannya saat agenda reses baru-baru ini. 

 
Pada acara yang dipusatkan dibeberapa wilayah Kabupaten Tanah Datar. 
Dia menekankan, siap memfasilitasi masyarakat dapilnya untuk menangkap peluang dari program strategis tersebut. 
 
" Setelah terpilihnya Gubernur Sumbar Mahyeldi, sudah saatnya melupakan blok blok pada proses pemilihan. Mari bersama sama, menyukseskan program kepala daerah dan mendapatkan kue pembangunan kususnya pada bidang pertanian yang menjadi andalan," katanya saat diwawancarai, Senin (1/10).
 
Dia mengatakan lebih dari 58 persen masyarakat bergantung pada sektor pertanian, karena Sumbar masuk dalam wilayah agraris. Berangkat dari hal ini,  gubernur akan memberikan anggaran 10 persen dari total APBD untuk memajukan sektor ini, dan mari tangkap peluang tersebut.
 
Pada kesempatan tersebut, Arkadius tidak hanya sosialisasikan program unggulan gubernur, namun juga memberikan bantuan sembako dan bantuan lainya kepada masyarakat Kabupaten Tanah Datar. 
 
Selama ini, masyarakat banyak tidak banyak mengetahui bagaimana cara mendapatkan bantuan dari pemerintah provinsi, sehingga realisasi pembangunan terfokus pada kegiatan-kegiatan yang kurang efektif.
 
Pihaknya mendorong, dari total APBD Sumbar yang berada dikisaran Rp 7 triliun tidak hanya dihabiskan oleh belanja pegawai, melainkan untuk pembangunan ekonomi masyarakat. Hal itu juga mencakup jalan, irigasi hingga penunjang hasil produksi tani. 
 
" Masyarakat harus andil dalam menyukseskan program pemerintah. Disamping itu, harus difasilitasi untuk mendapatkan bantuan demi kesejahteraan, " tegasnya. 
 
Dia menambahkan pada dapilnya,  masih banyak masyarakat tani yang mengeluh perihal pupuk bersubsidi, terkait persediaan hingga waktu untuk mendapatkan. Terkadang stok yang tidak ada terkadang butuh pupuknya sekarang baru adanya bulan depan, hal itu tentu menyulitkan petani. 
 
" Untuk terus melancarkan hasil produksi, kita dorong masyarakat untuk mengembangkan pupuk organik," katanya 
 

Tidak hanya masalah pupuk,  lanjutnya, dari sektor perdagangan juga mengalami kondisi sama, dimana untuk mendapatkan akses permodalan yang sulit dan mempengaruhi proses pengembangan usaha. (03)