Ketua DPRD Sumbar Temui Mahasiswa, Aspirasi Akan Diteruskan ke Pemerintah Pusat

Ratusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi menggelar aksi unjuk rasa ke gedung DPRD Provinsi Sumatera Barat, Rabu (7/10/2020). Aksi unjuk rasa tersebut sebagai reaksi dari disahkannya Omnibus Law UU Cipta Kerja oleh pemerintah. Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat Supardi menemui mahasiswa untuk menerima aspirasi. Supardi menemui mahasiswa di tengah guyuran hujan. Supardi hadir di tengah – tengah mahasiswa, menampung aspirasi untuk diteruskan ke pemerintah pusat. “DPRD akan meneruskan aspirasi yang disampaikan mahasiswa kepada pemerintah pusat secara resmi, karena aspirasi tersebut adalah berkaitan dengan Undang – Undang (UU) yang merupakan kewenangan pusat,” kata Supardi. Supardi menegaskan, dalam kaitan dengan kebijakan dan keputusan pemerintah pusat, DPRD sebagai wakil rakyat hanya bisa menyalurkan suara rakyat daerah. Namun, aspirasi masyarakat di daerah akan disampaikan resmi secara kelembagaan. “Aspirasi dari mahasiswa akan kami sampaikan secara resmi. Akan kami beri nomor registrasi secara kelembagaan sebagai suara rakyat di daerah kepada pemerintah pusat,” tegasnya. Supardi juga mengingatkan agar mahasiswa mematuhi protokol kesehatan. Karena pandemi Covid-19 belum berakhir. Untuk itu, setelah aspirasi diterima secara resmi oleh DPRD maka sebaiknya mahasiswa membubarkan diri dan tetap menjaga kesehatan. Untuk aspirasi yang disampaikan, akan ditindaklanjuti secara kelembagaan untuk diputuskan sebagai aspirasi rakyat di daerah yang akan disampaikan kepada pemerintah pusat. Ratusan mahasiswa di Padang, Sumatera Barat menggelar aksi unjuk rasa di gedung DPRD Provinsi Sumatera Barat menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja. Mahasiswa terkonsentrasi di Jalan S Parman, di gerbang belakang gedung DPRD. Aksi tersebut mendapat pengawalan dari aparat kepolisian resor kota (Polresta) Padang dan Polda Sumatera Barat. Sekeliling gedung DPRD dilingkari kawat berduri. Aksi mahasiswa berlangsung sejak sekitar pukul 14.30 Wib sampai sore hari. Meskipun di tengah guyuran hujan, mahasiswa tetap bertahan sampai sekitar pukul 17.30 Wib. 01/pmc