Pengawasan Napi Asimilasi Mesti Optimal.

PADANG,- Belakangan ini,  masyarakat Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) khususnya Kota Padang. Diresahkan oleh tindak kriminal yang dilakukan oleh narapidana (Napi) program asimilasi. 

Berangkat dari kondisi itu, Wakil Ketua DPRD Sumbar Suwirpen Suib meminta seluruh unsur mengawasi keberadaan napi dan mempersempit ruang terjadinya kriminalitas.
 
" Tidak hanya virus corona yang meresahkan, napi asimilasi juga. Banyak terjadi kejahatan akhir- akhir ini,  pelakunya adalah mereka yang baru keluar dari penjara, " ujar Suwirpen saat dihubungi, Jumat ( 30/5).
 
Dia mengatakan, meningkatnya angka kriminal  pada masa pendemi corona, menambah kecemasan  masyarakat. Tidak hanya terdampak secara ekonomi dan sosial, secara sikologis juga terganggu. 
 
" Rata-rata mereka yang baru keluar, berulah kembali di Kota Padang. Hal  itu mesti menjadi perhatian bersama," ujar dewan yang juga berasal dari daerah pemilihan Kota Padang tersebut.
 
Narapidana yang mendapatkan asimilasi, lanjutnya, mayoritas melakukan tindak pidana pencurian, perampokan, dan curanmor. Harusnya mereka dipantau lagi kembali.
 
Menurutnya, bantuan sosial selama masa corona, harus menyasar para napi yang baru bebas. Jika hal itu tidak membuat mereka berhenti melakukan kriminal, berikan hukuman yang lebih tegas. 
 
" Seluruh napi asimilasi harus diawasi seoptimal mungkin,  jangan berikan ruang untuk mereka untuk melakukan kriminal kembali," tegasnya.
 
Dia mengimbau masyarakat jangan terlalu mencolok untuk menggunakan perhiasan diluar rumah, bagi kaum perempuan. 
Harus waspada terhadap sekitar, karena kejahatan terjadi juga karena ada kesempatan. 
 
" Kunci kendaraan roda empat atau roda dua dengan standar keamanan, " ingatnya.
 
Dilanjutkannya, sesudah virus corona berlalu, diprediksi banyak masyarakat akan kehilangan pekerjaan. Diharapakan pemerintah terendah, seperti RT, RW hingga lurah, bermusyawarah dengan masyarakat, untuk mengetahui apa yang dibutuhkan saat masa sulit ini. 
 
" Perihal keamanan harusya diberlakukan kembali ronda, dan masyarakat harus memiliki kesadaran untuk tidak mengundang terjadinya kriminalitas, " tegasnya. (03)