PADANG,- Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Barat Supardi, menyerahkan puluhan unit Alat Pelindung Diri (APD), Kamis (23/4).
Puluhan APD tersebut, diberikan untuk tenaga medis yang bertugas menangani pasien virus corona (Covid-19) di Rumah Sakit (RS) Universitas Andalas (Unand).
Dalam sesi penyerahan terungkap, tenaga medis RS Unand membutuhkan masker N 95 untuk menangani pasien.
Supardi mengatakan, masker jenis ini sangat sulit didapatkan, sehingga beberapa RS yang ditinjau memiliki persoalan yang sama, yaitu kekurangan masker N 95.
“ Beberapa waktu lalu saya sempat menemui masker jenis ini, dan harganya juga murah. Esok akan kita rekomendasikan kepada gugus tugas penanganan Covid-19 Sumbar ,” katanya.
Pada kesempatan itu, APD yang diserahkan sebanyak 50 unit, namun ada beberapa kekurangan salah satunya, masker N 95. Supardi menyampaikan apresiasi terhadap RS Unand, yang siap menangani pasien Covid-19.
jasa para medis saat ini, tidak bisa diukur dengan uang. banyak risiko yang dihadapi termasuk kehilangan nyawa.
“ Apapun yang menjadi persoalan dan kebutuhan akan diperjuangkan, sebagai garda terdepan menghadapi corona tenaga medis tidak akan sendirian,” katanya.
Lebih lanjut , dia mengatakan, peraturan gubernur (Pergub) tentang insentif tenaga medis telah selesai, untuk nilai yang diterima disesuaikan dengan kekuatan keunagan daerah, penangan Covid-19 pemerintah provinsi menggunakan anggaran dari pos pendapatan daerah yang berkisar Rp 2,4 triliun.
Sedangkan yang bisa diputarkan, lanjutnya, Rp 1,2 triliun. Dengan persoalan wabah yang dihadapi sekarang harus ada hikmah yang diambil.
Dia mengungkapkan, persoalan tenaga medis, DPRD sering mengkomunikasikan dengan pemerintah provinsi. Jangan sampai peran tenaga medis terlupakan. Mereka adalah garda terdepan, penanganan virus corona.
“ Kita tidak pernah membayangkan Sumbar akan separah ini, padahal beberapa bulan yang lalu masih aman. Sekrang bencana non alam ini luar biasa dampaknya,” katanya.
Dia mengatakan, laju penyebaran virus corona begitu cepat, secara keseluruhan Sumbar belum siap, DPRD telah melakukan diskusi dengan sejumlah pemangku kepentingan.
Untuk penangan hulu serahkan kepada pemerintahan dan untuk hilir sangat tergantung terhadap kepatuhan masyarakat.
” Target selesainya penanganan Covid-19,pada bulan Juni . semoga itu bisa terwujud,” katanya.
Dalam optimalisasi penanganan Covid-19, DPRD mendukung RS Pariaman untuk menjadi RS rujukan. Untuk sekarang masih dalam proses pemasangan Eva Filter, pemasangan alat tersebut, merupakan salah satu syarat untuk RS rujukan Covid-19.
Kedatangan Ketua DPRD ke RS Unand didampingi oleh Ketua Komisi V DPRD Sumbar Mucklis Yusuf Abid. Sedangkan yang menyambut adalah Direktur RS Unand, Yevri Zulfiqar.
Pada kesempatan itu Yevri mengatakan, RS Unand tengah merawat 16 pasien Covid-19, delapan diantaranya berstatus positif dan delapan lagi Pasien Dalam Pengawsan (PDP).
Bagi RS Unand katanya, ini merupakan tugas yang berat, kekurangan masker N 95 masih menjadi persoalan. Jika ini bisa dilengkapi, penangan akan lebih optimal. Untuk laboratorium unand bisa menerima 600 sample setiap hari,namun ada beberapa alat yang harus dilengkapi.
“ Jika itu bisa dipenuhi, labor Unand bisa menerima ribuan sampel,” katanya. (03)