Jangan Coreng Marwah Sumbar Dengan Lakukan Aksi Penolakan Jenazah Covid-19. Note

PADANG,- Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Provinsi Sumatera Barat, Supardi mengimbau seluruh masyarakat untuk tidak melakukan aksi penolakan pemakaman jenazah korban virus corona (Covid-19). 

Ditegaskannya, imbauan tersebut mesti ditindaklanjuti oleh kepala daerah kabupaten/kota.
 
Supardi saat ditemui, Kamis (16/4) mengatakan, jika aksi ini terjadi akan menimbulkan dampak negatif terhadap marwah Sumbar. Pemerintah kabupaten/kota harus berlaku tegas terhadap masyarakat yang mencoba menghalangi penyelenggaraan jenazah Covid-19, kecuali mereka bukan warga setempat. 
 
Diungkapkannya, jika jenazah itu dimakamkan pada tanah kaum atau milik pribadi, merupakan suatu hak yang harus dihormati masyarakat sekitar
 
" Jika ada yang mencoba  menghalang-halangi, pihak kepolisian harus bertindak tegas. Kapan perlu, tangkap saja oknum warga tersebut , " katanya. 
 
Diungkapkannya ketika jenazah Covid-19 akan dimakamkan pada suatu daerah, jangan dilakukan musyawarah lagi dan melibatkan unsur kemasyarakatan salah satunya Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM). 
 
" Penyelenggaraan jenazah mesti dilakukan secara manusiawi dan jangan dibedakan, hanya karena mereka meninggal kerena corona, " tegasnya. 
 
Dia mengatakan pada beberapa daerah di Indonesia ada yang melakukan penolakan jenazah covid, hal itu jangan terjadi di Sumbar. Masyarakat Minangkabau, memiliki karakteristik yang menyunjung tinggi kemanusiaan dan jangan ada yang coba mencoreng. 
 
"Terjadinya penolakan jenazah corona, menjadi perhatian DPRD Sumbar kepala daerah harus memberikan edukasi terhadap masyarakat. Hal ini tidak boleh terjadi di Sumbar, " katanya.
 
Dia meminta seluruh unsur terkait harus andil dalam menjaga nama baik Sumbar. Jangan ada hal hal yang memicu reaksi publik dengan melakukan tindakan yang tidak manusiawi. Covid-19 adalah bencana yang menerpa Indonesia secara keseluruhan. 
 
Lebih lanjut, dia meminta, Pemprov segera melakukan langkah yang jelas dan terukur terhadap penanganan Covid-19. Diketahui bahwa, grafik masyarakat yang terpapar virus tersebut terus meningkat dan tersebar di hampir seluruh kabupaten/kota.
 
" Dalam penanganan Covid-19 kita tidak boleh meraba-raba lagi, jumlah masyarakat yang positif semakin meningkat, " katanya (03)