DPRD Soroti Iklim Investasi Sumbar

PADANG,- Dalam upaya memperkuat investasi di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), melakukan 11 kali perjalanan ke luar negeri selama tahun 2019

Sektretaris Komisi III DPRD Sumbar Ismunandi Sofyan saat rapat Evaluasi Pelaksanaan APBD Tahun 2019 dengan DPMPTSP,  Selasa (7/1).

Mengatakan pemerintah provinsi (Pemprov) harus melakukan pemetaan terhadap potensi Sumbar yang harus dilakukan investasi. Selama ini, belum ada fokus tertentu untuk arah strategis investasi.

" Kita harus tentukan dahulu arah investasinya ,apakah itu terhadap pariwisata atau sektor lainnya, "katanya. 

Dia melihat dari realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) periode Triwulan III Tahun 2019 mencapai 142.229,20 (ribu USD) atau setara Rp2,1 Triliun. Meski demikian Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) juga mendominasi.

 

Sementara itu Anggota Komisi V DPRD Sumbar lainnya Hidayat mengatkan. Menurut data BPS pertumbuhan ekonomi Sumbar cenderung menurun,  indikator peningkatan ekonomi adalah lancarnya proses ekspor dan impor. Tidak hanya itu tata kelola niaga juga harus menjadi perhatian.

 

" Apakah DPMPTSP Telah melakukan kajian bahwa sektor investasi Sumbar, dihantui oleh persoalan tanah ulayat, " katanya. 

 

Hidayat melihat investasi dalam sektor dari hasil perkebunan masih menjadi primadona bagi pihak luar. Bangaimana pemerintah memberikan kenyamanan dan kemudahan untuk para penanam modal harus ditingkatkan. 

 

Sementara itu Kepala Dinas PMPTSP Sumbar Maswar Dedi, mengatakan terkait perjalanan luar negeri akan disampaikan kepada DPRD secara pada minggu depan. Penyampaian itu akan dilakukan secara menyeluruh, dia mengakui perjalanan luar negeri merupakan upaya penguatan iklim investasi 

 

Dia juga mejelaskan sedikit beberapa perjalanannya ke luar negeri. Untuk Ke Jepang, pihaknya melakukan pertemuan dengan pengusaha bidang perikanan pertemanan itu bertujuan untuk mengedukasi para nelayan agar mendapatkan ilmu perihal pengelolaan ikan tuna. 

 

Untuk Ke Inggris, juga menemui investor yang akan menanamkan modal pada sektor pariwisata. Pihaknya mengsosialisasikan kawasan Mandeh lewat foto dan telah mengirimkan tim riset,  mereka berkata bahwa mandeh lebih bagus aslinya dari pada fotonya. 

 

" Wisatawan Inggris selalu terfokus kepada Pulau Bali di Indonesia. Sekarang untuk Mandeh sudah ada investor dari PT Dempo, tinggal lagi Pemkab Pessel sdah siap atau belum, " katanya.

 

Sementara itu pihaknya juga melakukan perjalanan ke Yordania, pada negara itu Pemprov melakukan promosi terhadap biji kopi asal Pesisir Selatan. Seperti diketahui Yordania merupakan salah satu pemasok kopi  ke Benua Eropa. Jika kerjasama ini berhasil akan memberikan dampak positif terhadap ekonomi Sumbar.(03)