Kelangkaan BBM Berimbas Kepada Bahan Panggan.

PADANG,- Akibat kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar dan premium di Sumatera Barat (Sumbar),Komsi III DPRD Sumbar memanggil pihak PT. Pertamina untuk menindaklanjuti keresahan masyarakat tersebut, . DPRD Sumbar menyoroti soal kelangkaan solar yang menyebabkan terjadinya antrean panjang di SPBU.

"Dalam dua pekan terakhir, terjadi kelangkaan solar dan premium. Kalau ada SPBU yang menyediakan solar, pasti antreannya panjang," kata Ketua Komisi III DPRD Sumbar, Afrizal saat hearing di ruangan rapat khusus II DPRD Sumbar, Senin (18/11

Afrizal mengatakan akibat kelangkaan itu berimbas dengan harga sejumlah bahan pokok di pasar.

Harga-harga seperti cabe, sayur, dan lainnya, menurut politisi Partai Golkar itu sudah mulai merangkak naik.

"Solar langka berimbas kepada sektor perdagangan. Harga-harga mulai naik. Ini perlu diantisipasi," kata Afrizal.

Sementara itu, anggota Komisi III DPRD Sumbar Hidayat menyorot pelanggaran Perpres 191 Tahun 2014 tentang penggunaan BBM subsidi.

Politisi Partai Gerindra itu mengatakan solar subsidi masih dinikmati oleh pihak-pihak yang tidak diperbolehkan seperti kendaraan roda 10.

"Ini salah satu penyebab yang perlu ditertibkan. Siapa yang bertanggungjawab? Semuanya harus patuh melaksanakan Perpres 191 Tahun 2014 itu," kata Hidayat.

 

Hidayat juga meminta agar pengawasan terhadap Perpres itu harus dilakukan sesegera mungkin agar persoalan kelangkaan solar bisa teratasi.

 

Sementara itu, Area Sales Branch Manager Pertamina Padang I Made Wira P mengatakan pihaknya menjamin pasokan solar untuk Sumbar aman hingga 31 Desember mendatang.

 

"Kita jamin pasokannya aman hingga 31 Desember 2019," kata I Made Wira.

 

I Made menyebutkan sejak Selasa (12/11) lalu, Pertamina telah menyalurkan rata-rata 1,3 juta liter solar per hari ke 111 SPBU di wilayah Sumbar.

 

“Kami salurkan sama dengan konsumsi 2018. Sehingga dari sebelumnya 1 juta liter per hari, menjadi 1,3 juta liter per hari," tegas I Made.